Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait Indeks Harga Konsumen/Inflasi Juni 2020, Nilai Tukar Petani Juni 2020, dan Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Mei 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Win Rizal, dalam siaran persnya Rabu (01/07).
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Juni 2020, Mamuju Inflasi 0,56 persen
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Juni 2020, menunjukkan bahwa 76 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi Tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,33 persen dan terendah di Makassar sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 0,34 persen dan terendah di Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen. Mamuju Menempati urutan ke-11 dari 76 kota yang mengalami inflasi.
• Inflasi di Mamuju pada Juni 2020 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,76 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,08 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,13 persen; kesehatan 0,02 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,95 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender Juni 2020 di Mamuju adalah inflasi 2,30 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Juni 2020 terhadap Juni 2019) adalah inflasi 3,03 persen.
II. Juni 2020, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 104,34
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar
2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen penting dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• NTP Sulawesi Barat Juni 2020 sebesar 104,34 atau turun 1,95 persen dibandingkan NTP Mei 2020. Penurunan NTP dikarenakan It turun sebesar 1,47 persen dan Ib naik sebesar 0,48 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 98,06; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 112,21; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 109,41; Subsektor Peternakan (NTP-T) 98,25; dan Subsektor Perikanan (NTN) 100,14.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan Juni 2020 sebesar 99,60; naik sebesar 0,13 persen dibandingkan Bulan Mei 2020, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,08 persen.
III. Mei 2020, TPK Hotel Bintang 11,25 Persen dan Jumlah Penerbangan Turun 85,29 Persen
A. Perkembangan Pariwisata
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulawesi Barat periode Mei 2020 sebesar 11,25 persen. TPK tersebut mengalami kenaikan 6,61 poin dibandingkan dengan periode April 2020 yang tercatat sebesar 4,64 persen.
• Rata-rata lama menginap tamu Asing pada Hotel Bintang periode Mei 2020 sebesar 0,00 hari atau tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan bulan April 2020 yang tercatat sebesar 0,00 hari. Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Mei 2020 pada Hotel Bintang tercatat sebesar 2,51 hari atau mengalami peningkatan sebesar 1,10 hari jika dibandingkan periode April 2020 yang tercatat sebesar 1,41 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Berbintang pada periode Mei 2020 tercatat sebesar 1,95 orang atau mengalami peningkatan 0,02 orang jika dibandingkan periode April 2020 yang tercatat sebesar 1,93 orang.
B. Perkembangan Transportasi di Sulawesi Barat
• Jumlah pesawat yang berangkat dan datang melalui bandara di Sulawesi Barat selama periode bulan Mei 2020 tercatat masing-masing sebanyak 5 kali penerbangan. Jumlah ini mengalami penurunan masing-masing sebesar 85,29 persen jika dibandingkan dengan bulan April 2020.
• Jumlah pelayaran yang melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Mei 2020 sebanyak 154 unit kapal, terjadi penurunan sebesar 38,40 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan April 2020 yang tercatat sebanyak 250 unit kapal.