Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Sulawesi Barat Maret 2020, Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Barat Maret 2020, Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) dan Perkembangan Transportasi Provinsi Sulawesi Barat Februari 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Win Rizal, dalam siaran persnya Rabu (01/04)
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, MARET 2020 PROVINSI SULAWESI BARAT
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Maret 2020, menunjukkan bahwa 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi Tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20 dan terendah di Pekanbaru, Surakarta, dan Surabaya dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,91 persen dan terendah di Tangerang sebesar 0,01 persen. Mamuju Menempati urutan ke-2 dari 43 kota yang mengalami inflasi.
Inflasi di Mamuju pada Maret 2020 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,89 persen; pakaian dan alas kaki 0,27 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,48 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 0,05 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,12 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,26 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender Maret 2020 di Mamuju adalah inflasi 1,41 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) adalah inflasi 3,56 persen.
II. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2020
Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen penting dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
NTP Sulawesi Barat Maret 2020 sebesar 110,42 atau turun 1,24 persen dibandingkan NTP Februari 2020. Penurunan NTP dikarenakan It turun sebesar 1,33 persen, lebih rendah daripada penurunan Ib sebesar 0,09 persen.
NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 99,81; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 105,76; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 120,40; Subsektor Peternakan (NTP-T) 99,38; dan Subsektor Perikanan (NTN) 101,19.
Untuk skala nasional, NTP Bulan Maret 2020 sebesar 102,09; turun sebesar 1,22 persen dibandingkan Bulan Februari 2020, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,19 persen.
III. TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) DAN PERKEMBANGAN TRANSPORTASI PROVINSI SULAWESI BARAT FEBRUARI 2020
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulawesi Barat periode Februari 2020 sebesar 49,72 persen. TPK tersebut mengalami peningkatan 7,13 poin dibandingkan dengan periode Januari 2020 yang tercatat sebesar 42,59 persen.
Rata-rata lama menginap tamu Asing pada Hotel Bintang periode Februari 2020 sebesar 2,08 hari atau mengalami peningkatan 0,25 hari jika dibandingkan dengan bulan Januari 2020.
Jumlah pesawat yang berangkat dan datang melalui bandara di Sulawesi Barat selama periode bulan Februari 2020 tercatat masing-masing sebanyak 118 kali penerbangan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 2,61 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari 2020.
Jumlah pelayaran melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Februari 2020 sebanyak 254 unit kapal, terjadi peningkatan sebesar 24,51 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Januari 2020 yang tercatat sebanyak 204 unit kapal.