Tanggal Rilis | : | 6 Mei 2013 |
Ukuran File | : | 0.49 MB |
Abstraksi
Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Barat sekitar 573 ribu orang, meningkat sekitar 12 ribu orang dibanding pada bulan Agustus 2012 (naik sekitar 2,18 persen). Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Februarui 2012), angakatan kerja meningkat sekitar 11,8 ribu orang (naik sekitar 2,09 persen).
Penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2013 sebanyak 562 ribu orang, meningkat sebesar 12,8 ribu orang dibandingkan pada Bulan Agustus 2012 (naik sekitar 2,32 persen). Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, maka terjadi peningkatan sebesar 11,9 ribu orang (naik sekitar 2,17 persen).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2013 sebesar 2,00 persen, artinya dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, 2 diantaranya adalah pengangguran. Angka ini turun dibandingkan dengan bulan Agustus 2012 dimana pada saat itu TPT-nya sebesar 2,14 persen.
Pertanian masih merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Sulawesi Barat. Pada bulan Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor tersebut sekitar 58,77 persen dari jumlah penduduk yang bekerja, atau setara dengan 330 ribu orang.
Hampir ¾ pekerja di Sulawesi Barat pada Februari 2013 merupakan pekerja informal, yaitu sebanyak 421 ribu orang (sekitar 74,92 persen), sedangkan sisanya sebanyak 141 ribu orang (sekitar 25,08 persen) merupakan pekerja formal. Jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2012, peningkatan pekerja informal di Sulawesi Barat cukup significant. Hal ini terutama dipicu oleh meningkatnya aktifitas di sektor pertanian terutama pertanian tanaman bahan makanan yang banyak menyerap penduduk yang berusaha dibantu buruh tidak tetap dan juga pekerja tidak dibayar.
Berdasarkan jumlah jam kerja selama seminggu pada Februari 2013, sebanyak 257 ribu orang (45,70 persen) bekerja diatas 35 jam selama seminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam selama seminggu sekitar 305 ribu orang (54,30 persen).
Pekerja di Sulawesi Barat masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah. Hampir ¾ pekerja memiliki pendidikan SMP ke bawah. Pekerja di Sulawesi Barat dengan tingkat pendidikan SD ke bawah tercatat sebanyak 345 ribu orang (61,38 persen) dan pekerja dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 73 ribu orang (12,96 persen). Meskipun demikian, telah mulai terjadi pergeseran tingkat pendidikan pekerja dari yang level rendah ke level diatasnya.
Pada bulan Februari 2013 TPT Sulawesi Barat adalah yang terkecil di Pulau Sulawesi yakni 2,00 persen, sedangkan yang terbesar adalah Sulawesi Utara sebesar 7,19 persen.