Tanggal Rilis | : | 19 Desember 2010 |
Ukuran File | : | 0.75 MB |
Abstraksi
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2010INFLASI MAMUJU 0,91 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan November 2010, terdapat61 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe2,64 persen dengan IHK 124,73dan terendah diProbolinggo 0,06 persen dengan IHK 127,33, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Maumere 0,29 persen dengan IHK 135,23 dan terendah di Balikpapan 0,04 persen dengan IHK 126,39. Sementara itu, denganinflasi sebesar 0,91 persen dan IHK 127,29 Mamujumenempati urutan ke-21 diantara kota-kota yang mengalami inflasi. Laju inflasiKota Mamuju tahun 2010 (Desember 2009 – November 2010) sebesar 4,88 persen, sedangkan laju inflasi “year on year”(November 2009 –November 2010) sebesar 5,76 persen. Sementara itu, Indonesia pada bulan November 2010mengalamiinflasi sebesar 0,60 persen, dengan IHK 124,03. Laju inflasi Indonesia tahun 2010(Desember 2009 – November 2010) sebesar 5,98 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (November 2009 – November 2010) adalah 6,33persen. Inflasi di Mamuju pada November 2010 secara umum disebabkan oleh peningkatanindeks harga konsumen pada lima kelompok barang dan jasa berikut:kelompok bahan makanan2,05 persen;kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26 persen;kelompok sandang 0,64 persen; kelompok kesehatan 1,11 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 persen. Sementara itu,kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,03 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga. Peningkatan yang signifikan pada kelompok bahan makanan oleh besarnya andil inflasipada sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok daging dan hasil-hasilnya masing-masing sebesar 0,20 persen, 0,15 persen dan 0,12 persen. Sedangkan peningkatan yang juga signifikan pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga diakibatkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,23 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah: cabe merah 0,20 persen, pisang 0,12 persen, ikan segar cakalang 0,07 persen, ayam hidup dan bawang merah masing-masing 0,06 persen, daging ayam ras, telur ayam ras dan ikan segar tongkol masing-masing 0,05 persen, cabe rawit 0,04 persen, bayam, kelapa, tomat buah dan air kemasan masing-masing 0,03 persen, kentang dan minyak goreng masing-masing 0,02 persen, daging sapi, nangka muda, wortel, kol putih/kubis, asam, biskuit dan sirop masing-masing 0,01 persen, biaya jaringan saluran TV 0,23 persen, emas perhiasan 0,03 persen, shampo 0,02 persen serta pasta gigi dan sandal kulit pria masing-masing 0,01 persen. Sementara itu, komoditi yang memberikan sumbangan bernilai negatif adalah:bawang putih -0,11 persen, ikan segar katamba -0,08 persen, ikan segar bandeng -0,06 persen, kacang panjang -0,02 persen dan semen -0,02 persen Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 39/12/76/Th. IV, 1 Desember2010 1