PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2010 NTP SULAWESI BARAT 104,70 - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2010 NTP SULAWESI BARAT 104,70

Tanggal Rilis : 17 Oktober 2010
Ukuran File : 0.12 MB

Abstraksi

Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat September 2010 sebesar 104,70 turun 0,69 persen dibandingkan NTP Agustus 2010 yang sebesar 105,43. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat 90,71 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P); 85,59 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H); 128,85 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R); 111,89 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 106,76 untuk Subsektor Perikanan (NTN). 

Hasil pemantauan harga konsumen pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi pedesaan di Sulawesi Barat pada September 2010 sebesar 1,01 persen, yang secara umum dikarenakan adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, yang cukup signifikan yaitu kelompok bahan makanan 1,44 persen, kelompok makanan jadi 0,92 persen, kelompok perumahan 0,55 persen, kelompok sandang 1,30 persen, kelompok kesehatan 0,06 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,14 persen. Satu kelompok pegeluaran mengalami penurunan yaitu transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,01 persen.

Inflasi di daerah pedesaan terjadi di 27 provinsi termasuk Sulawesi Barat, tertinggi di Banten 1,15 persen dan terendah di Bali 0,01 persen. 

Untuk skala nasional, NTP Bulan September 2010 sebesar 102,19 dan mengalami inflasi pedesaan sebesar 0,41 Persen. NTP dan inflasi pedesaan Sulawesi Barat tercatat masih lebih tinggi dibandingkan nasional. 

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. 

Hasil pemantauan harga produsen berbagai komoditi barang dan jasa di daerah pedesaan menunjukkan bahwa NTP Sulawesi Barat September 2010 sebesar 104,70 atau turun sebesar 0,69 persen dibandingkan dengan NTP Agustus 2010 yang sebesar 105,43. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani naik 0,09 persen sedangkan indeks yang dibayar petani naik 0,79 persen. Berarti, secara umum kenaikan harga komoditi hasil pertanian dari bulan sebelumnya lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan harga barang-barang keperluan konsumsi dan produksi. Akibatnya, perbandingan antara indeks harga yang diterima dengan indeks harga yang dibayar petani cenderung semakin rendah.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik