Tanggal Rilis | : | 22 Agustus 2010 |
Ukuran File | : | 0.45 MB |
Abstraksi
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN II 2010 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dari triwulan I/2010 ke triwulan II/2010 tumbuh sebesar 6,89 persen (q-to-q), sedangkan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 18,78 persen (y-on-y). Besaran PDRB Sulawesi Barat pada triwulan II tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.588,85 milyar sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 1.219,13 milyar. Tiga sektor ekonomi mengalami pertumbuhan tertinggi pada Triwulan II 2010 (q-to-q) ini adalah sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 18,21 persen, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 10,49 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih yang tumbuh 10,43 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y,) tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 48,72 persen menyusul oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh 36,14 persen, dan sektor pertanian yang tumbuh 34,96 persen. Sektor Jasa-jasa pada triwulan II/2010 merupakan sektor ekonomi yang mempunyai pertumbuhan (q- t- q) yang terkecil yang tumbuh hanya 2,23 persen walaupun masih tumbuh positif, sedangkan sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan kurang menggembirakan pada periode (y –on- y) adalah sektor bangunan yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi minus 15,38 persen. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II/2010 (q-to-q). Tiga komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni ekspor yang meningkat sebesar 28,53 persen. Selanjutnya konsumsi pemerintah dan PMTB masing-masing tumbuh sebesar 3,96 persen dan 3,84 persen. Secara riil, pada triwulan II/2010 (y-on-y) terjadi peningkatan pada semua komponen PDRB menurut penggunaan kecuali PMTB yang turun hingga minus 9,06 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor yang meningkat sebesar 46,00 persen. Selanjutnya, impor sebagai komponen pengurang PDRB penggunaan tumbuh sebesar 17,10 persen dan konsumsi rumahtangga tumbuh sekitar 10,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Dari sisi penggunaan, sebesar 63,59 persen pendapatan digunakan untuk konsumsi rumahtangga. Komponen konsumsi pemerintah dan impor masing-masing mendapat porsi sebesar 22,36 persen dan 22,20 persen. Sementara itu, porsi ekspor dan PMTB sebesar 15,19 persen dan 11,79 persen