PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2009 INFLASI MAMUJU 0,35 PERSEN Hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa pada bulan Maret 2009 di Kota - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2009 INFLASI MAMUJU 0,35 PERSEN Hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa pada bulan Maret 2009 di Kota

Tanggal Rilis : 19 April 2009
Ukuran File : 0.49 MB

Abstraksi

; Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Maret 2009, terdapat 45 kota yang mengalami inflasi dan 21 kota lainnya mengalami deflasi. Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,35 persen dengan IHK 118,83 dan menempati urutan ke-27 dari kota-kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Jayapura sebesar 1,67 persen dengan IHK 115,25 dan terendah di Sumenep dan Depok 0,03 persen dengan IHK 111,44 dan 112,92. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Maumer 1,34 persen dengan IHK 120,23 dan terendah di Tegal 0,01 persen dengan IHK 113,57. ; Laju inflasi tahun 2009 (Maret 2009 terhadap Desember 2008) sebesar -0,35 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2009 terhadap Maret 2008) sebesar 9.64 persen. ; Inflasi di Mamuju pada Maret 2009 secara umum disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen berbagai komoditi pada empat kelompok barang dan jasa berikut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,56 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,60 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,61 persen. Sedangkan indeks harga pada kelompok bahan makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, dan kelompok sandang masing-masing turun 0,06 persen, 0,14 persen dan 0,27 persen. ; Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar adalah: kue basah 0,17 persen, cakalang 0,12 persen, minyak kelapa dan telepon seluler masing-masing 0,10 persen, rokok kretek filter 0,08 persen, tomat sayur 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, serta mesin cuci, ikan asin belah, televisi berwarna, cabe merah, teri kering dan kacang hijau masing-masing mobil 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah: bandeng 0,17 persen, bayam 0,05 persen, beras, katamba dan ayam hidup masing-masing 0,04 persen, emas perhiasan dan kayu balokan masing-masing 0,03 persen, cabe rawit, besi beton dan seng masing-masing 0,02 persen, serta daging sapi, ikan layang, daging ayam ras, teri basah, paku, tomat buah, daun singkong dan kembung/gembung masing-masing 0,01 persen. Hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa pada bulan Maret 2009 di Kota Mamuju menunjukkan secara umum terjadi kenaikan harga. Oleh karena itu, dari penghitungan IHK dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, tercatat bahwa Kota Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Berarti, terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,42 pada Februari 2009 menjadi 118,83 pada Maret 2009. Berkaitan dengan hal itu, maka laju inflasi tahun 2009 (Maret 2009 terhadap Desember 2008) sebesar -0,35 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2009 terhadap Maret 2008) sebesar 9,64 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik