Tanggal Rilis | : | 19 April 2009 |
Ukuran File | : | 0.47 MB |
Abstraksi
; Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Februari 2009 sebesar 103,85, naik 0,92 persen dibandingkan NTP Januari 2009 yang hanya mencapai 102,90. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat 96,15 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P); 91,33 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H); 119,77 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R); 106,78 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 104,26 untuk Subsektor Perikanan (NTN). ; Hasil pemantauan harga konsumen pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi pedesaan di Sulawesi Barat pada Februari 2009 sebesar 0,48 persen, yang secara umum dikarenakan adanya kenaikan indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang cukup signifikan yaitu: kelompok bahan makanan 1,27 persen; makanan jadi 1,02 persen, Perumahan 0,77 persen; sandang 0,22 persen; serta kesehatan 0,08 persen. Dua kelompok lainnya mengalami penurunan di daerah pedesaan, yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,06 persen; serta transportasi dan komunikasi 4,28 persen. ; Dibandingkan dengan provinsi lain, Sulawesi Barat merupakan salah satu dari 28 provinsi yang mengalami inflasi di daerah pedesaan, tertinggi di Kalimantan Barat 1,83 persen dan terendah di Nangroe Aceh Darussalam sebesar 0,01 persen. Sementara itu, 4 provinsi lainnya mengalami deflasi, tertinggi di Maluku Utara 0,92 persen dan terendah di Jambi 0,07 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat