PERKEMBANGAN PARIWISATA (PERHOTELAN) DAN PANJANG JALAN PROVINSI SULAWESI BARAT
Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Room Occupancy Rate), untuk klasifikasi Hotel Berbintang terus mengalami peningkatan selama Caturwulan I tahun 2007. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 9,24 poin, yaitu dari 22,17 persen pada bulan Februari menjadi 31,41 persen pada bulan Maret. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan fasilitas hotel di provinsi baru ini, cenderung semakin membaik.
Perbandingan rata-rata lama menginap baik tamu asing maupun tamu Nusantara pada Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya tidak berbeda signifikan dalam 2 bulan pertama tahun 2007, yakni rata-rata di bawah 2 hari. Selanjutnya, pada bulan Maret dan April rata-rata lama menginap untuk klasifikasi Akomodasi Lainnya di atas 2 hari, sedangkan untuk hotel Berbintang masih tetap di bawah 2 hari Hal ini dipengaruhi oleh lama menginap tamu asing pada Akomodasi Lainnya, rata-rata di atas 3 hari.
Panjang jalan negara mengalami kenaikan dari 539,56 kilometer pada tahun 2005 menjadi 541,06 kilometer pada tahun 2006 atau mengalami penambahan sebesar 1,50 kilometer (0,28 persen), hal ini terjadi di kabupaten Mamuju. Sementara itu, panjang jalan provinsi tidak mengalami perubahan, sedangkan panjang jalan kabupaten mengalami penambahan yang cukup signifikan yakni 4.299,00 kilometer pada tahun 2005 menjadi 4.891,90 kilometer pada tahun 2006 atau meningkat sebesar 592,90 kilometer (13,79 persen), hal ini terjadi masing-masing di kabupaten Polman sepanjang 103,90 kilometer, Mamasa 20,00 kilometer, Mamuju 69,70 kilometer, dan Mamuju Utara 399,30 kilometer..
Secara umum kondisi jalan negara cukup baik, karena proporsi jalan dengan kondisi baik sudah di atas 50 persen, masing-masing sebesar 61,73 persen pada tahun 2005 dan 58,78 persen pada tahun 2006, ini berarti ada penurunan kualitas pada beberapa ruas jalan. Sementara itu, jalan provinsi dan jalan kabupaten masih di bawah 50 persen, yakni masing-masing sebesar 26,99 persen dan 14,19 persen pada tahun 2005 serta 28,12 persen dan 16,77 persen pada tahun 2006.
Proporsi panjang jalan negara menurut kelas jalan I dan II, baik pada tahun 2005 maupun tahun 2006 masing-masing di atas 65 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar jalan negara bisa dilalui oleh kendaraan bermotor dengan ukuran berat dan muatan di atas 5 ton. Sementara itu, jalan provinsi dan jalan kabupaten untuk klas I dan II pada tahun 2005 dan tahun 2006 masing-masing di bawah 40 persen dan 10 persen, hal ini menunjukkan bahwa untuk jalan provinsi dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dengan muatan lebih dari 5 ton kurang dari 40 persen dari total jalan yang dimiliki, sedangkan untuk jalan kabupaten yang dapat dilalui oleh jenis kendaraan bermotor dengan beban muatan yang sama besar, kurang dari 10 persen dari total jalan yang dimiliki.